Sumatera Utara - Kejurnas Pencak Silat Indonesia (Kejurda) IPSI Sumut yang berlangsung di Sumatera Utara, berakhir dengan tragedi.
Salah satu atlet pencak silat Said Alif Rabbani Sitompul atlet dari perguruan Tapak Suci Kabupaten Tapanuli Tengah meninggal dunia saat bertanding. Ini Respon Budi Wira Wakil Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumut.
Budi Wira, Wakil Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumut, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya atlet pencak silat tersebut.
"Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga Alm Said Alif Rabbani Sitompul atas meninggalnya atlet pencak silat tersebut," ujarnya. Dalam pernyataan pers, Senin (17/02/2025).
Menurut informasi yang diterima, atlet yang meninggal dunia tersebut bernama Said Alif Rabbani Sitompul, meninggal dunia setelah mengalami cedera serius dalam pertandingan di GOR Lubukpakam, Deliserdang.
Said Alif Rabbani Sitompul yang merupakan atlet dari perguruan Tapak Suci Kabupaten Tapanuli Tengah, bertanding di perempat final Kelas D Putra melawan Syahnal Hasibuan dari IPSI Paluta pada 15 Februari 2025.
Alif sempat unggul dalam perolehan poin hingga 40 detik sebelum laga usai, namun ia menerima bantingan keras yang menyebabkan dirinya terjatuh.
Tim medis melakukan pemeriksaan dan pertandingan menyatakan bahwa Alif masih dapat melanjutkan kesediaannya sendiri.
Namun, situasi berubah di babak kedua ketika Alif kembali terjatuh dan tidak mampu bangkit lagi. Ia segera dilarikan ke RS Amri Tambunan, Lubukpakam, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah menjalani perawatan intensif selama satu malam, Alif dinyatakan meninggal dunia pada 16 Februari 2025 akibat dugaan pendarahan di kepala
Budi Wira juga mengajak semua pihak untuk menghormati dan mengenang jasa atlet yang meninggal dunia tersebut.
"Kita harus menghormati dan mengenang jasa atlet yang meninggal dunia tersebut, yang telah berjuang dan berdedikasi untuk olahraga pencak silat," ujarnya.
Wakil Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumut, Budi Wira, juga menyerukan agar penyelenggara Kejurda IPSI Sumut untuk segera melakukan penyelidikan dan pemeriksaan menyeluruh terhadap penyebab meninggalnya atlet pencak silat tersebut.
"Kita harus memastikan bahwa keselamatan atlet-atlet pencak silat merupakan prioritas utama dalam penyelenggaraan Kejurda IPSI Sumut. Oleh karena itu, penyelenggara harus segera melakukan penyelidikan dan pemeriksaan menyeluruh terhadap penyebab meninggalnya atlet tersebut," ujarnya.
Budi Wira juga menekankan bahwa penyelenggara harus memastikan bahwa semua atlet yang mengikuti Kejurda IPSI Sumut telah memenuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan.
"Kita tidak ingin tragedi seperti ini terjadi lagi di masa depan. Oleh karena itu, penyelenggara harus memastikan bahwa semua atlet yang mengikuti Kejurda IPSI Sumut telah memenuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Budi Wira juga mengajak semua pihak untuk berdoa dan mendoakan atlet yang meninggal dunia tersebut, serta keluarganya yang ditinggalkan.
"Kita harus berdoa dan mendoakan atlet yang meninggal dunia tersebut, serta keluarganya yang ditinggalkan. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan," ujarnya. (Septian Hernanto)